TRADISI ‘NGEPAK BHARANG’ DALAM UPACARA PERNIKAHAN PADA SUKU PERANAKAN MADURA DI KABUPATEN BONDOWOSO JAWA TIMUR
Proses, Pergeseran Makna, Nilai, dan Pengaruhnya terhadap Interaksi Sosial Masyarakat Setempat
DOI:
https://doi.org/10.61595/progresif.v3i2.242Keywords:
tradisi ‘Ngepak Bharang’, pergeseran makna, Interaksi SosialAbstract
Tradisi ‘Ngepak Bharang’ dalam perkawinan masyarakat di Kabupaten Bondowoso merupakan suatu tradisi dimana mempelai pria membawa segala barang bawaan (Ngepak Bharang) sesuai dengan permintaan mempelai wanita. Pada awalnya tradisi ini dilaksanakan sebagai wujud bukti i’tikad baik dan tanggung jawab dari mempelai pria. Tadisi ini juga berfungsi sebagai sarana mempererat hubungan kekeluargaan antara keluarga kedua mempelai. Akan tetapi kenyaatan yang terjadi adalah tradisi ini telah mengalami beberapa pergeseran baik dari makna dan nilai yang terkandung serta pengaruhnya terhadap interaksi sosial masyarakat. Tradisi ini mulai bergeser menjadi suatu tradisi yang menunjukkan seberapa mampu (baca: kaya) pihak mempelai pria di mata masyarakat setempat. Pergeseran yang paling jelas terlihat adalah pada nilai ekonomis yang bermula dari nilai guna menjadi nilai jual dari ‘Ngepak Bharang’ (barang bawaan) mempelai pria.