Model-model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri di Pondok Pesantren Manbaul Ulum
Keywords:
Model-model Pembelajaran Pondok PesantrenAbstract
Pendidikan dapat dilaksanakan pada alur pendidikan formal, non formal dan internal”. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa sebuah lembaga pendidikan dapat disebut sebagai pondok pesantren apabila di dalamnya terdapat sedikit lima unsur, yaitu pertama Kiyai/Ajengan/Tuan Guru/Abu/Buya/Tengku, Kedua santri, ketiga pengajian kitab kuning (Salafi), keempat Asrama/Pondok dan kelima Masjid/Mushalla dengan segala aktivitas pendidikan keagamaan dan kemasyrakatannya.
Tentang penamaannya, jika dilihat dari aspek kondisi riil kitab-kitab kuning dicetak secara sederhana menggunakan kertas berwarna kuning. Adapun proses pembelajaran di pondok pesantren menjadikan belajar Kitab Kuning sebagai mata pelajaran utama sekaligus media pengantar.
Kitab-kitab Islam klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang terpengaruh oleh warna kertas. Kitab-kitab itu ditulis oleh Ulama zaman dulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti Fiqih, Hadits, Tafsir maupun tentang Akhlaq. Ada dua esensinya seorang santri belajar kitab-kitab tersebut disamping mendalami isi kitab maka secara tidak langsung juga mempelajari bahasa Arab sebagai kitab tersebut. Oleh karena itu seorang santri yang telah tamat belajarnya di pesantren cenderung memiliki pengetahuan bahasa Arab. Hal ini menjadi ciri seorang santri yang telah menyelesaikan studinya di pondok pesantren, yakni mampu memahami isi kitab dan sekaligus juga mampu menerapkan bahasa kitab tersebut menjadi bahasanya
Model-model Pembelajaran Pondok Pesantren dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab Kuning Santri di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, beberapa metode yang digunakan yaitu: Metode Ceramah, Tanya Jawab, Sorogan, dan Diskusi/Musyawaroh.
References
Ghazali Bahri. 2003. “Pesantren Berwwasan Lingkungan”, Jakarta, CV. Prasasti
Mahmud, MM. 2006 “Model-model Kegitan di Pesntren”, Tangerang, Media Nusantara.
Bawazir Fu’ad & Samsul Arifin. 2018 “7 Rahasia Santri Sukses”, Pontianak Timur, CV. Razka Pustaka